Perkuad-media.id, BATAM – Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menyebut ada total 1.244 guru meninggal dunia akibat Covid-19.
Data tersebut merupakan akumulasi yang dihimpun oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sejak awal pandemi Covid-19 hingga Agustus tahun ini.
“Saya kutip data PGRI sampai awal Agustus ini ada total 1.244 guru yang meninggal karena Covid-19. Guru yang menjadi pasien Covid-19 jumlahnya tentu lebih banyak,” kata Satriwan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (1/9).
Meski jumlah guru meninggal selama masa pandemi Covid-19 cukup banyak, Satriwan menyayangkan tidak ada perhatian lebih dari negara kepada tenaga pendidik yang berpulang tersebut.
“Bahkan ucapan belasungkawa dari Kemendikbud Ristek saja tidak,” ujarnya.
Satriwan menilai dalam hal ini pemerintah terutama Kemendikbud Ristek seolah membiarkan kasus kematian pada tenaga pendidik. Padahal tenaga pendidik berperan besar dalam memajukan anak bangsa melalui pendidikan di sekolah.
“Ini kan seharusnya jadi perhatian negara, saya melihat negara cenderung abai terhadap nasib guru tersebut,” ucapnya.
P2G juga mengaku khawatir dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di daerah. Pasalnya menurut temuan P2G, beberapa sekolah di daerah masih kerap kali melanggar protokol kesehatan dan membiarkan jumlah siswa masuk PTM hingga 100 persen.
Satriwan mengatakan persentase kehadiran murid tersebut sudah melebihi aturan yang tertuang dalam SKB 4 Menteri Tentang Pembelajaran Tatap Muka. SKB tersebut mengatur hanya 50 persen dari peserta didik yang boleh masuk sekolah tatap muka.
“Jujur tentu kekhawatiran akan kasus Covid-19 meningkat pada anak. Tapi tidak hanya pada anak, kami juga khawatir penularan Covid-19 pada guru,” tuturnya.
Menurut data Satgas Covid-19 akumulasi kasus positif hingga Selasa (31/8) sebanyak 4.089.801 kasus. Jumlah kasus kematian sebanyak 133.023 orang.
Masih menurut data yang sama, jumlah kasus positif pada anak usia 0-5 tahun sebesar 2,9 persen dan 10,1 persen pada anak usia 6-18 tahun. Artinya ada sekitar 118 ribu anak usia 0-5 tahun positif Covid-19 dan 408 ribu anak usia 6-18 tahun positif Covid-19. (CNN Indonesia)