Perkuad-media.id, BATAM – Polisi Polsek Lubuk Baja Batam bergerak cepat dan berhasil mengamankan penulis kertas berisi pesan permintaan tolong yang sempat viral di media sosial.
Menurut polisi Polsek Lubuk Baja, Minggu (23/1/2022), orang yang melemparkan surat tersebut berada di sebuah ruko perkantoran di kawasan Lubuk Baja.
Keduanya merupakan karyawan PT Satria Siaga Persada.
Perusahaan ini adalah Lembaga Penyalur Pekerja Rumah Tangga yang lokasi kantornya berada di Kompleks Ruko Pantai Permata Blok F/8 Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Batam.
Setelah isi surat dari dua karyawan PT tersebut viral, polisi langsung bergerak cepat mengusut kebenaran kabar itu, dan berhasil mengamankan dua orang karyawan perempuan berinisial NH asal Lampung dan ST asal Bengkulu, serta satu orang dari pihak perusahaan berinisial M.
“Iya benar sudah kami amankan, ada dua orang. Saat ini sudah kami panggil ke Polsek beserta pihak perusahaan,” ujar Kapolsek Lubuk Baja, AKP Budi Hartono.
Budi menjelaskan, aksi pelemparan surat itu diakibatkan karena dua orang karyawan tersebut sudah tidak tahan bekerja dengan majikannya sebagai ART.
Selama ini kontrak mereka sebagai ART wajib dijalani selama satu tahun.
“Mereka kerja dengan majikannya belum sampai setahun udah mau pulang, jadi dia stay di ruko itu,” jelas Budi.
Diketahui, NH dan ST sudah 7 tahun bekerja di perusahaan penyedia ART tersebut.
Budi mengungkapkan, perusahaan itu adalah penyedia ART untuk Kota Batam dan beroperasi dengan mengantongi surat-surat lengkap.
Sampai saat ini pihak kepolisian masih berusaha mencari lebih banyak keterangan atas kasus tersebut untuk melihat apakah ada unsur pidana.
“Kami masih mengambil keterangan selengkap-lengkapnya, barangkali ada unsur pidananya,” tambah Budi.
Viral di Facebook
Sebelumnya diberitakan, sebuah postingan Facebook yang menampilkan foto secarik kertas bertuliskan pesan viral di media sosial.
Pesan yang ditulis tangan di kertas tersebut berisikan tentang permintaan tolong dari seseorang yang diduga merupakan karyawan sebuah PT di Batam.
Pesan tersebut diketahui dilemparkan dari atas sebuah ruko perkantoran dengan instruksi untuk menghubungi nomor yang tertulis di dalamnya.
Berikut ini bunyi pesan tersebut:
“Tolong kami, Kami sudah 1 minggu di PT busuk ini. Kami hanya menunggu tebusan dari keluarga kami. Tolong telfon no keluarga kami. Saya mohon atas dasar kemanusiaan. Ini adalah sebuah pemerasan yang berkedok PT.”
Belum diketahui di mana letak PT yang dimaksud dalam postingan Facebook tersebut.
Namun, Tribun Batam berhasil menghubungi nomor yang tertulis di dalam kertas.
Seorang perempuan mengangkat telepon, dan mengaku bernama Rika.
Ia adalah seorang warga asal Palembang, Sumatera Selatan, yang memang memiliki anggota keluarga yang bekerja di Batam.
“Ya, saya emang punya saudara kerja di pabrik roti di Batam, tapi dia baik-baik saja dan bisa dihubungi,” ungkap Rika.
Ketika dikonfirmasi terkait pesan yang beredar di media sosial Facebook, Rika mengaku tidak tahu menahu.
Ia sempat menanyakan hal tersebut ke saudaranya yang bekerja di Batam, namun si saudara menyatakan tidak pernah membuat pesan sedemikian rupa.
Rika pun merasa kebingungan karena akibat pesan yang beredar dan memuat nomor ponselnya itu, tiba-tiba ia jadi sering menerima telepon.
Hari ini ia sudah menjawab 4 sambungan telepon menanyakan kabar serupa.
“Saudara saya merasa nggak pernah kirim pesan kayak gitu. Saya jadi banyak ditelpon orang, ini udah keempat kali,” ujar Rika.
Ia menegaskan, bahwa nomor dirinya yang tercantum menyatakan sebagai sanak keluarga di dalam surat tersebut adalah tidak benar.
Sumber: TribunBatam.com
Editor: Lius Beda Kian