Perkuad-media.id, BATAM – Atlet asal Nusa Tenggara Timur (NTT) peraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua pulang dan hanya dijemput dengan mobil pick up.
Susanti Ndapathaka berhasil mempersembahkan medali emas dari cabang olahraga muaythai. Emas tersebut merupakan emas pertama yang didapat NTT di ajang PON. Dikutip dari Antara, Susanti Ndapathaka kemudian menggunakan mobil pick up yang disediakan secara swadaya saat tiba di Bandara El Tari Kupang.
Momen Susanti Ndapathaka naik mobil bak terbuka pun kemudian viral dan jadi perbincangan di dunia maya.
Peristiwa ini pun turut membuat anggota DPRD NTT, Yohanes Rumat ikut berkomentar. Rumat menganggap peristiwa penjemputan itu jauh dari kesan penghargaan terhadap atlet yang telah mengharumkan NTT di ajang PON.
“Kami sangat sesalkan peristiwa penjemputan ini dan ini memalukan karena prestasi anak NTT tidak diperhatikan oleh pemerintah NTT,” ucap Rumat.
Rumat lalu menyinggung bahwa NTT telah punya alokasi dana sebesar Rp20 miliar yang diperuntukkan bagi kebutuhan kontingen di PON Papua.
“Patut dipertanyakan dan patut diduga anggaran yang telah disepakati itu ada di mana,” tutur Rumat.
Sementara itu Ketua Umum KONI NTT Andre Koreh menyatakan kepulangan Susanti Ndapataka dan sang pelatih tanpa koordinasi sehingga mereka terpaksa naik mobil pick up.
“Semestinya kepulangan dari atlet diketahui oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi NTT sebab mereka yang mengelola dana hibah PON.”
“Semestinya KONI yang kelola anggaran PON, tapi kemudian diambil alih sesuai kebijakan Pemda. Katanya, selama ini kurang tepat dikelola KONI,” ujar Andre yang saat ini berada di Papua.
Andre lalu menekankan bahwa Pemda juga tidak pernah berkoordinasi dengan KONI soal penjemputan atlet. Kehadiran beberapa pengurus KONI NTT saat penjemputan atlet muaythai NTT juga disebut hanya inisiatif pribadi.
“Bagaimana mau koordinasi, nama saya saja tidak tercatat dalam daftar kontingen PON NTT sebagaimana SK Gubernur NTT tentang Kontingen Provinsi NTT pada PON XX Papua. Padahal saya Ketua Umum KONI NTT,” tutur Andre.