Perkuad-media. Id, BATAM – Super Air Jet, maskapai baru yang digadang-gadang akan mewarnai industri penerbangan Indonesia, belum mengantongi izin laik terbang. Saat ini, izin tersebut masih diproses oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto membenarkan bila maskapai tengah mengurus izin terbang. Namun, ia belum bisa memperkirakan kapan sekiranya izin tersebut bisa diterbitkan.
“Tergantung berapa lama, perusahaan harus buktikan dulu, pesawatnya bagaimana, kru bagaimana. Kalau bisa melengkapi bukti, perusahaan harus berikan bukti, punya ini, punya itu,” ujar Novie kepada CNNIndonesia.com, Senin (3/5).
Lihat juga: Celah Cuan Super Air Jet di Masa Sulit Industri Penerbangan
Selain itu, Novie juga mengungkapkan penentuan rute penerbangan belum dilakukan. “(Rute) ini juga belum, belum semua diizinkan, perizinan yang menilai inspektur, harus cek ke inspektur,” katanya.
Senada, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati juga mengatakan izin tengah diproses. Kendati begitu, ia belum bisa membagi informasi lebih lanjut mengenai afiliasi grup di maskapai anyar ini.
“Semua masih proses. Secara hukum, pemilik Super Air Jet adalah PT Kabin Kita Top,” ucap Adita.
Lihat juga: Maskapai Baru Super Air Jet Milik PT Kabin Kita Top
Sebelumnya, Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari juga belum bisa membagi soal kapan dan ke mana maskapai akan mengudara. Ia hanya menyebut akan memiliki rute domestik, baru setelah itu disusul rute internasional.
Nantinya, Super Air Jet akan menjadi maskapai kelas harga rendah alias Low Cost Carrier (LCC). Perusahaan terbentuk dengan modal asli dari dalam negeri.
“Super Air Jet didirikan atas dasar optimisme bahwa peluang pasar khususnya penerbangan dalam negeri masih ada dan terbuka luas, ada permintaan yang sangat kuat dari masyarakat untuk perjalanan udara saat ini, terutama para milenial,” tutur Ari.
Saat beroperasi nanti, maskapai bakal menggunakan pesawat Airbus 320-200 dengan kapasitas 180 penumpang. Awalnya, rute yang disasar merupakan domestik, tapi jika berkembang akan merambah rute internasional. Sementara segmen pasar yang dibidik adalah milenial.
Di kutip dari (cnn Indonesia)