Perkuad-media.id, BATAM – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengatakan, saat ini bed occupancy rate (BOR) Batam sudah mulai penuh. Keterisian tempat tidur di semua rumah sakit dipenuhi pasien positif bergejala yang jumlahnya mengalami kenaikan akhir-akhir ini.
”Seluruh rumah sakit di Kota Batam yang digunakan sebagai rujukan pasien Covid-19 penuh, kecuali yang RSKI (Rumah Sakit Khusus Infeksi) Galang,” ujar Rudi saat berada di Kantor Wali Kota Batam Lantai IV, Selasa (29/6).
Ia sudah meminta Direktur RSKI Galang, Kolonel Khairul Ihsan Nasution, agar rumah sakit tersebut bisa digunakan kembali untuk pasien Covid-19 yang bergejala dari masyarakat umum karena kondisi mendesak akibat kebutuhan ruang perawatan meningkat. Sebab, selama ini, RSKI fokus untuk penanganan PMI (Pekerja Migran Indonesia).
Ternyata, Makan Ini 99% Ampuh Bunuh Parasit Penyebab Bau Mulut
”Alhamdulillah, semalam sudah saya sampaikan. Saya mohon Pak Danrem ada 100 bed untuk pasien bergejala non PMI difungsikan kembali. Karena informasinya di sana ada ruangan dengan fasilitas lengkap tidak digunakan. Jadi, saya minta agar pasien umum bisa kembali dirawat di sana sebagai langkah antisipasi RS penuh,” ujarnya.
Selain RSKI Galang, Rudi juga menjadikan Bapelkes dan Gedung Asrama Haji untuk pasien Covid-19 yang bergejala. Awalnya, Asrama Haji memang disiapkan sebagai rumah sakit darurat, namun kendalanya adalah ketersediaan tenaga medis dan fasilitas.
”Butuh fasilitas medis agar bisa dijadikan rumah sakit. Makanya kita minta RSKI dan Bapelkes karena mereka punya fasilitas,” ujarnya.
Rudi menyebutkan, Bapelkes menyediakan 180 bed. ”Tadi malam saya sudah MoU. Lalu Asrama Haji yang tadinya untuk OTG (orang tanpa gejala), kalau pasien semakin meningkat juga, gedung Asrama Haji pun dijadikan untuk yang sakit. Nah, yang OTG akan digeser ke rusun. Rencananya begitu,” bebernya.
Total tambahan tempat tidur dari RSKI Galang dan Bapelkes sebanyak 280 bed. Upaya ini untuk berjaga-jaga apabila pasien Covid-19 tidak tertampung lagi di seluruh rumah sakit rujukan. ”Kalau di Asrama Haji bisa tampung sampai 900-an,” sebutnya.
Sementara itu, untuk tenaga kesehatan di Asrama Haji, Rudi mengakui butuh dukungan dari Pemerintah Provinsi Kepri. Karena tak mungkin alat-alat medis yang ada di RS dipindahkan ke Asrama Haji. ”Kita meminta alat-alat medis dari Rumah Sakit Pemprov Kepri. Di sana penduduknya tak terlalu banyak. Beda sama Batam yang penduduknya banyak,” kata Rudi.
Penanganan Covid-19 tetap berlanjut meskipun kasus meningkat. Memang ada beberapa faktor penyebabnya. Tapi tak perlu khawatir karena tingkat kesembuhan juga meningkat.
Rudi juga mengingatkan selalu menjalankan protokol kesehatan. Seperti memakai masker dan menjaga jarak serta mengurangi kegiatan di luar, jika tidak penting.
Di kutip dari Batampost