Perkuad-media.id, BATAM – Berikut profil Frans Lebu Raya yang meninggal hari kemarin (Selasa, 19/12/2021).
Frans Lebu Raya yang merupakan mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) tutup usia pada Minggu, 19 Desember 2021 di RSUP Sangla, Bali.
Berita meninggalnya Frans Lebu Raya dengan cepat menyebar melalui media sosial.
Mengutip dari Kompas.com, sebelum meninggal, Frans sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar. “Beliau sudah dua minggu lebih dirawat di rumah sakit,” ujar menantu Frans, Ari Todo, saat dihubungi Kompas.com, Minggu siang.
Dia pun berjanji, akan memberitahukan informasi lengkap setelah jenazah Frans selesai ditangani oleh dokter. “Untuk detail informasi, nanti sebentar saya informasikan. Saat ini beliau masih dalam penanganan dokter,” ujar Ari singkat.
Frans Lebu Raya merupakan Gubernur NTT periode 2008-2013 dan 2013-2018.
Saat periode 2008-2013 Frans berpasangan dengan Eston Foenay sebagai Wakil Gubernur NTT.
Lalu, pada periode 2013-2018 Frans berpasangan dengan Benny Litelnoni.
Sebelum menjadi gubernur, Frans menjabat sebagai Wakil Gubernur NTT pada periode 2003-2008.
Selain itu, Frans yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD NTT itu merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan sejak tahun 1999 hingga 2019.
Pria kelahiran Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur 1960 tersebut meninggalkan seorang istri bernama Lusia Adinda Lebu Raya dan dua orang anak.
Profil Frans Lebu Raya
Dilansir dari Pos-Kupang.com, berikut profil Frans Lebu Raya:
Frans Lebu Raya lahir di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur 18 Mei 1960.
Frans Lebu Raya merupakan Gubernur Nusa Tenggara Timur sejak 2008 hingga 2018.
Ia terpilih menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur untuk menggantikan Piet Tallo.
Sebelumnya, ia merupakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2003 hingga 2008 yang berpasangan dengan Piet Tallo (terpilih melalui sidang DPRD Nusa Tenggara Timur pada tahun 2003).
Saat menjadi gubernur NTT, Frans Lebu Raya banyak melakukan gebrakan yang Pro Rakyat, dengan Spirit “Anggur Merah” (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera) Frans Lebu Raya meningkatkan perekonomian NTT.
Frans menganut keyakinan Kristen Katolik.
Karier dari Frans Lebu Raya yakni, sebagai Wakil Gubernur Provinsi NTT (2003-2008) Gubernur Provinsi NTT (2008-2018).
Program “Anggur Merah” Frans Lebu Raya
Melansir dari laman dpr.go.id, berikut program Anggur Merah yang digagas oleh Frans Lebu Raya:
Sejak 2011, Frans Lebu Raya telah memprogramkan Desa Mandiri Anggur Merah.
Anggur merah merupakan kepanjangan dari Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera.
Adapun tujuan dari program tersebut yakni, untuk memberantas kemiskinan yang ada di NTT, serta menghapus stigma negatif masyarakat kepada NTT.
Dimana-mana ada kemiskinan tidak hanya di NTT, tetapi dengan keras, kemiskinan bisa diturunkan. “ Kami akan hapus stigma negatif NTT itu,” jelas Frans.
Untuk mendukung program anggur merahnya, Pemprov NTT mengalokasikan anggaran Rp 250 juta/desa dan pada APBD 2015 tetap meneruskan program tersebut.
“Bagi kami kalau desa kuat, negara jaya dan berbagai masalah bisa diselesaikan.
Mohon dukungan Komisi X agar NTT bisa cepat maju,” tutup Frans menegaskan. (
Berikut profil Frans Lebu Raya yang meninggal hari kemarin (Selasa, 19/12/2021).
Frans Lebu Raya yang merupakan mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) tutup usia pada Minggu, 19 Desember 2021 di RSUP Sangla, Bali.
Berita meninggalnya Frans Lebu Raya dengan cepat menyebar melalui media sosial.
Mengutip dari Kompas.com, sebelum meninggal, Frans sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar. “Beliau sudah dua minggu lebih dirawat di rumah sakit,” ujar menantu Frans, Ari Todo, saat dihubungi Kompas.com, Minggu siang.
Dia pun berjanji, akan memberitahukan informasi lengkap setelah jenazah Frans selesai ditangani oleh dokter. “Untuk detail informasi, nanti sebentar saya informasikan. Saat ini beliau masih dalam penanganan dokter,” ujar Ari singkat.
Frans Lebu Raya merupakan Gubernur NTT periode 2008-2013 dan 2013-2018.
Saat periode 2008-2013 Frans berpasangan dengan Eston Foenay sebagai Wakil Gubernur NTT.
Lalu, pada periode 2013-2018 Frans berpasangan dengan Benny Litelnoni.
Sebelum menjadi gubernur, Frans menjabat sebagai Wakil Gubernur NTT pada periode 2003-2008.
Selain itu, Frans yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD NTT itu merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan sejak tahun 1999 hingga 2019.
Pria kelahiran Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur 1960 tersebut meninggalkan seorang istri bernama Lusia Adinda Lebu Raya dan dua orang anak.
Profil Frans Lebu Raya
Dilansir dari Pos-Kupang.com, berikut profil Frans Lebu Raya:
Frans Lebu Raya lahir di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur 18 Mei 1960.
Frans Lebu Raya merupakan Gubernur Nusa Tenggara Timur sejak 2008 hingga 2018.
Ia terpilih menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur untuk menggantikan Piet Tallo.
Sebelumnya, ia merupakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2003 hingga 2008 yang berpasangan dengan Piet Tallo (terpilih melalui sidang DPRD Nusa Tenggara Timur pada tahun 2003).
Saat menjadi gubernur NTT, Frans Lebu Raya banyak melakukan gebrakan yang Pro Rakyat, dengan Spirit “Anggur Merah” (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera) Frans Lebu Raya meningkatkan perekonomian NTT.
Frans menganut keyakinan Kristen Katolik.
Karier dari Frans Lebu Raya yakni, sebagai Wakil Gubernur Provinsi NTT (2003-2008) Gubernur Provinsi NTT (2008-2018).
Program “Anggur Merah” Frans Lebu Raya
Melansir dari laman dpr.go.id, berikut program Anggur Merah yang digagas oleh Frans Lebu Raya:
Sejak 2011, Frans Lebu Raya telah memprogramkan Desa Mandiri Anggur Merah.
Anggur merah merupakan kepanjangan dari Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera.
Adapun tujuan dari program tersebut yakni, untuk memberantas kemiskinan yang ada di NTT, serta menghapus stigma negatif masyarakat kepada NTT.
Dimana-mana ada kemiskinan tidak hanya di NTT, tetapi dengan keras, kemiskinan bisa diturunkan. “ Kami akan hapus stigma negatif NTT itu,” jelas Frans.
Untuk mendukung program anggur merahnya, Pemprov NTT mengalokasikan anggaran Rp 250 juta/desa dan pada APBD 2015 tetap meneruskan program tersebut.
“Bagi kami kalau desa kuat, negara jaya dan berbagai masalah bisa diselesaikan.
Mohon dukungan Komisi X agar NTT bisa cepat maju,” tutup Frans menegaskan. (MCB)
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com/Pos-Kupang.com
Editor: Lius Beda Kian