Perkuad-media.id, BATAM – Polres Magelang tengah menyelidiki tersebarnya data-data pribadi warga setempat ke situs open data resmi milik Pemerintah Kabupaten Magelang, tepatnya Kecamatan Secang, Desa Madusari
Diketahui, data tersebut diduga tersebar saat acara pelatihan admin desa berkaitan dengan sistem informasi desa (SID) pada 2019 lalu.
“Masih didalami, didalami seperti apa peristiwanya,” kata Kapolres Magelang, AKBP Ronald A Purba saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (9/6).
Ronald belum dapat berkomentar banyak terkait peristiwa tersebut. Pihaknya juga belum dapat membeberkan lebih lanjut mengenai dugaan tindak pidana yang mungkin telah terjadi dalam peristiwa tersebarnya data pribadi tersebut.
Ronald pun belum dapat menjabarkan mengenai langkah yang ditempuh oleh pihak kepolisian terhadap Pemkab untuk melacak data yang sudah terlanjur tersebar agar tak disalahgunakan.
“Belum bisa saya komentarin, masih didalami dulu ya. Nanti kita lihat (ada tidaknya pelanggaran pidana),” tambah dia lagi.
Sebelumnya, Kepala bidang Aplikasi Informatika dan Statistik Dinas Kominfo Kabupaten Magelang, Sugeng Riyadi mengatakan bahwa pihaknya langsung memblokir data yang sudah terlanjur tersebar ke situs open data.
Baca juga: Kemendagri Cek Dugaan Pemkab Magelang Umbar Data Penduduk
Dia menjelaskan, dalam pelatihan yang digelar terhadap para admin itu, seharusnya peserta hanya diminta membawa data penduduk yang sifatnya siap unggah, seperti jenis kelamin dan jumlah penduduk di desa tersebut.
“Harapannya seperti itu, bukan meng-upload data yang sifatnya rahasia seperti NIK dan yang lainnya. Namun karena tiap peserta pemahamannya masing-masing berbeda, maka terjadilah kekeliruan dalam pengunggahan atau meng-upload data tersebut,” kata Sugeng.
Informasi terkait dirilisnya data kependudukan warga Magelang tersebut sempat diunggah oleh akun Twitter @txtdrMagelang. Akun itu menampilkan tangkapan layar nomor KK dan NIK yang diduga milik warga Magelang.
Usai viral di media sosial, situs itu kini sudah tidak bisa diakses. CNNIndonesia.com mencoba mengaksesnya pada pukul 12.00 WIB, namun tidak bisa mengunjungi situs yang dimaksud.
Di kutip dari CNNIndonesia.com
Polres Magelang tengah menyelidiki tersebarnya data-data pribadi warga setempat ke situs open data resmi milik Pemerintah Kabupaten Magelang, tepatnya Kecamatan Secang, Desa Madusari
Diketahui, data tersebut diduga tersebar saat acara pelatihan admin desa berkaitan dengan sistem informasi desa (SID) pada 2019 lalu.
“Masih didalami, didalami seperti apa peristiwanya,” kata Kapolres Magelang, AKBP Ronald A Purba saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (9/6).
Ronald belum dapat berkomentar banyak terkait peristiwa tersebut. Pihaknya juga belum dapat membeberkan lebih lanjut mengenai dugaan tindak pidana yang mungkin telah terjadi dalam peristiwa tersebarnya data pribadi tersebut.
Ronald pun belum dapat menjabarkan mengenai langkah yang ditempuh oleh pihak kepolisian terhadap Pemkab untuk melacak data yang sudah terlanjur tersebar agar tak disalahgunakan.
“Belum bisa saya komentarin, masih didalami dulu ya. Nanti kita lihat (ada tidaknya pelanggaran pidana),” tambah dia lagi.
Sebelumnya, Kepala bidang Aplikasi Informatika dan Statistik Dinas Kominfo Kabupaten Magelang, Sugeng Riyadi mengatakan bahwa pihaknya langsung memblokir data yang sudah terlanjur tersebar ke situs open data.
Baca juga: Kemendagri Cek Dugaan Pemkab Magelang Umbar Data Penduduk
Dia menjelaskan, dalam pelatihan yang digelar terhadap para admin itu, seharusnya peserta hanya diminta membawa data penduduk yang sifatnya siap unggah, seperti jenis kelamin dan jumlah penduduk di desa tersebut.
“Harapannya seperti itu, bukan meng-upload data yang sifatnya rahasia seperti NIK dan yang lainnya. Namun karena tiap peserta pemahamannya masing-masing berbeda, maka terjadilah kekeliruan dalam pengunggahan atau meng-upload data tersebut,” kata Sugeng.
Informasi terkait dirilisnya data kependudukan warga Magelang tersebut sempat diunggah oleh akun Twitter @txtdrMagelang. Akun itu menampilkan tangkapan layar nomor KK dan NIK yang diduga milik warga Magelang.
Usai viral di media sosial, situs itu kini sudah tidak bisa diakses. CNNIndonesia.com mencoba mengaksesnya pada pukul 12.00 WIB, namun tidak bisa mengunjungi situs yang dimaksud.
Di kutip dari CNNIndonesia.com