Perkuad-media.id, BATAM – Kantor BP Batam, Senin (19/7/2021). Usai penandatanganan MoU dengan Sunseap Group Pte.Ltd dari Singapura, Kepala BP Batam H. Muhammad Rudi juga melakukan penandatanganan awal (Heads of Agreement) kerja sama pengelolaan (desain, pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian, dan pemeliharaan) Bandara Hang Nadim Batam dengan Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) – Incheon International Airport Corporation (IIAC) – PT Wijaya Karya Tbk., (Persero) [WIKA], selaku pemenang lelang pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan masa pengelolaan 25 tahun.
Penandatanganan dilakukan secara virtual oleh Kepala BP Batam H. Muhammad Rudi dengan Pimpinan Konsorsium, yaitu Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji selaku PTS. Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) dan disaksikan oleh President and CEO Incheon International Airport Corporation Kyung-Wook Kim, dan Direktur Human Capital dan Pengembangan PT Wijaya Karya Tbk., (Persero) Mursyid, yang mewakili Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk., (Persero) Agung Budi Waskito.
Penandatanganan ini dilakukan dalam rangka memperkuat komitmen dan menunjukkan itikad baik dari para pihak terkait dalam mewujudkan terlaksananya kerja sama tersebut. Saat ini, BP Batam dan konsorsium tengah melaksanakan proses yang dibutuhkan dan disyaratkan sesuai dengan hak, tugas dan tanggungjawabnya masing-masing untuk dapat melaksanakan proyek kerja sama ini.
Pada kerja sama ini, BP Batam akan menyediakan seluruh area dan/atau wilayah operasional Bandara Hang Nadim Batam sebagai wilayah kerja yang akan dipergunakan konsorsium untuk dikelola dan dikembangkan. Sementara itu, Konsorsium Angkasa Pura I – IIAC – WIKA bertanggung jawab terhadap penyediaan desain, melaksanakan pembangunan, pembiayaan, pengalihan, pengoperasian dan pemeliharaan Bandara Hang Nadim Batam.
Setelah penandatanganan HoA ini, Konsorsium akan menyelesaikan pendirian Badan Usaha Pelaksana (BUP) dan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan BP Batam.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan, diharapkan dengan dilaksanakannya pengembangan dan pengelolaan Bandara Hang Nadim dengan skema KPBU akan memperbarui dan membangun Bandar Udara Hang Nadim untuk dapat mengoptimalkan kebutuhan arus keluar-masuk barang, bagi kelancaran perindustrian di Batam, serta dapat mengelola bandara lebih profesional, mendukung Batam sebagai Hub logistik, memberikan multiplier effect, dapat membuka penerbangan internasional dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi.
“Kemenangan Konsorsium Angkasa Pura I dalam seleksi pengelola Bandara Hang Nadim Batam ini merupakan milestone penting bagi perusahaan, dimana hal ini merupakan pertama kalinya perusahaan memenangkan persaingan diantara para pelaku kunci industri bandar udara lainnya, baik nasional maupun global untuk mengelola bandara potensial. Hal ini juga merupakan pengakuan terhadap kapabilitas dan kualitas Angkasa Pura I sebagai perusahaan pengelola bandara terpercaya,” ujar PLT. Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji.
Dengan Angkasa Pura I sebagai pemenang tender pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam ini, lanjut Devy Suradji maka, kedepannya Angkasa Pura I memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan kontrak kerja sama pengelolaan bandara-bandara potensial lainnya, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tender pengelolaan Bandara Hang Nadim, dimana Angkasa Pura I sebagai pemenang, otomatis menambah portofolio dan jaringan pengelolaan bandara perusahaan sehingga total bandara yang dikelola Angkasa Pura I menjadi 16 bandara.
Sementara itu, President and CEO Incheon International Airport Corporation (IIAC) Kyung-Wook Kim mengatakan, Indonesia adalah salah satu mitra utama kami dalam konteks Kebijakan Selatan Baru Pemerintah Korea Selatan. Selain mendorong komunitas bisnis Korea Selatan untuk mengeksplorasi peluang baru di Indonesia, kontrak tersebut memungkinkan kami untuk berbagi keahlian kami dalam pengoperasian bandara dengan tujuan untuk mengubah Bandara Batam menjadi Hub regional.
Direktur Utama PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. (WIKA) Agung Budi Waskito mengatakan bahwa kesempatan dan tantangan bisnis infrastruktur kebandaraan kian nyata di depan kita semua. Bandara telah bergerak maju menjadi suatu kawasan yang sangat vital, sebagai episentrum sistem transportasi udara, sebagai pintu gerbang utama suatu negara dan juga wujud kebanggaan teknologi bangsa.
“WIKA siap mendukung sinergi, strategi, dan investasi berskala global dalam hal kebandaraan, dengan memperhatikan perkembangan sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup dari masyarakat sekitar,” ujar Agung Budi Waskito, Direktur Utama WIKA, optimistis.
Dalam pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam, Anggota Konsorsium Angkasa Pura I memiliki perannya masing-masing. Sebagai pemimpin konsorsium, Angkasa Pura I akan bertanggung jawab dalam hal manajemen operasional dan komersial secara umum. Sementara itu, IIAC memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam hal pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum. Sedangkan WIKA selaku BUMN bidang konstruksi yang terintegrasi dengan industri pendukungnya memiliki tanggung jawab dalam hal manajemen infrastruktur bandara.
Ke depannya, Bandara Hang Nadim akan dikembangkan untuk menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta kargo di wilayah barat Indonesia. Lokasi Bandara Hang Nadim Batam yang cukup strategis di regional Asia Tenggara dan berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri membuat bandara ini cocok untuk dijadikan pusat logistik.
Dengan dilakukannya kerjasama tersebut salah satu pemerhati pembangunan dan sekaligus tokoh muda kota batam, Aldi Karim menilai langkah ini sangat tepat dilakukan oleh Kepala BP Batam karena sudah selayaknya Kota Batam dipersiapkan menjadi kota yang modern dan inovatif, sehingga jika ini disegerakan maka perkembangan Batam terkait Hub destinasi penerbangan akan sangat mampu bersaing dengan negara tetangga Asia yang lainnya, karena perlu diketahui bahwa percepatan pembangunan Bandara Hang Nadim ini memakan waktu kurang lebih 25 tahun kedepan antara 2021-2046.(LB)
Sumber : BP Batam