Perkuad-media.id, BATAM – Sekretaris Ikatan Keluarga Adonara (IKA) Kota Batam, Mikel Lorens menegaskan bahwa dalam pengelolaan organisasi, baik itu organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, paguyuban, dan maupun dalam lingkup yang lebih besar seklipun harus transparansi. Karena merupakan salah satu sistem yang perlu diimplemantasikan.
“Kami lakukan selangkah demi selangkah dalam hal transparansi pengelolaan IKA Kota Batam. Langkah pertama yang kami lakukan pada hari ini yaitu, kami membuatkan rekening Bank khusus paguyuban IKA, sehingga apapun bentuk sumbangan nantinya dari para donator langsung ditransferkan ke rekening Paguyuban IKA Batam. Bukan melalui perseorangan lagi,” Ujar Mikel didampingi oleh Ketua IKA Kota Batam Aldi Karim sesaat setelah pembuatan rekening di Bank Riau Mega Mall, Batam, Selasa (06/07).
Mikel menyampaikan bahwa untuk menjadi organisasi paguyuban yang professional, tidak bisa lagi menggunakan cara-cara yang konvestional (Kesepakatan). Apalagi saat ini kita telah masuk pada era keterbukaan informasi, sehingga informasi dalam bentuk apapun harus di akses seluas-luasnya oleh setiap anggota paguyuban.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa transparansi merupakan salah satu standar nyata dalam kemampuan pengelolaan organisasi paguyuban, karena dengan transparansi public atau anggota pauyuban akan mengetahui dan mengawasi jalannya sebuah roda organisasi.
“Paguyuban ini milik publik, milik anggota, bukan milik saya sebagai sekretaris atau sebagai pengurus inti, oleh karena itu dalam hal pengelolaan keuangan kami akan lakukan seterang-terangnya agar para anggota juga tahu, kemana aliran dana organisasi ini digunakan. Apakah saya benar dalam penggunaannya untuk berorganisasi atau saya pergunakan untuk pribadi. Ini sebagai bentuk kontrol mereka terhadap paguyuban,” katanya.
Sementara itu, salah satu pemuda Adonara, Laka. Ditemui sekretariat IKA,”Mengapresiasi langkah yang maju yang telah dilakukan oleh pengurus Ikatan keluarga Adonara Kota Batam dalam hal transparansi anggaran.”Ucapnya.
“Kami sebagai anggota tentunya berhak tahu, apa saja perihal kegiatan paguyuban khususnya terkait pengelolaan keuangannya. Dapat anggarannya dari mana, berapa jumlahnya, disetorkan kemana, dana tersebut digunakan untuk apa, berapa anggaran yang sisa. Kita harus sama-sama memantau pengelolaan keuangan paguyuban kita. Sehinga jika ada hal yang mencurigakan tentunya kita berhak meminta pertanggungjawaban,”Tutupnya.(Mikel/Laka)