Perkuad-media.id, BATAM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tidak terbatas domisili masyarakat seperti yang diterapkan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan.
Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna saat meninjau vaksinasi massal di Landmark Residence Istana Group, Kota Bandung, Sabtu (26/6).
Ia mengutarakan Pemkot Bandung memutuskan pelaksanaan vaksinasi Covid tanpa syarat domisili itu karena untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) atas virus corona tidak bisa dibatasi administrasi kependudukan. Oleh karena itu, Pemkot Bandung berkomitmen memberikan vaksinasi bagi warga luar yang memang aktivitas sehari-harinya di wilayah ibu kota Jawa Barat tersebut.
“Perhitungan kami sekitar 2,3 juta orang yang harus kita selesaikan (disuntik vaksin),” kata Ema.
Untuk mengejar target tersebut, lanjut Ema, Pemkot Bandung terus mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi massal seperti yang berlangsung di lokasi yang ia tinjau hari ini.
Ema menjelaskan, vaksinasi tersebut mampu menjangkau 8.000 orang dalam sehari. Ia pun mengklaim langkah tersebut dapat mempercepat herd immunity.
“Kalau ada 183 lokasi, ambil saja bisa 5.000 orang maka tinggal kalikan saja. Jika ada 10.000 sehari, untuk mengejar 2,3 juta memerlukan sekitar 4-5 bulan baru bisa tuntas,” ujarnya.
Sebagai informasi, Pemkot Bandung terus berupaya mencapai target 2,3 juta vaksinasi sebagai upaya percepatan kekebalan kelompok. Hal iu juga yang membuat, Pemkot Bandung mendukung pelaksanaan vaksinasi tidak terbatas domisili masyarakat.
Hingga kini, Pemkot Bandung baru mencapai 96 persen dari total vaksinasi awal sebanyak 474.000 orang. Sedangkan vaksinasi tahap pertama bagi Lansia, saat ini baru di angka 35 persen.
“Kalau pendekatannya administrasi kependudukan, kita (Bandung) ada sekitar 1,8 juta penduduk yang dari perspektif kesehatan sudah bisa divaksinasi. Kalau dikurangi 474 ribu berarti kita punya 1,3 juta (target vaksinasi). Itu kalau pendekatannya administrasi kependudukan,” tutur dia.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bandung, Yorisa Sativa, jika pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, dan pihak swasta bersinergi melaksanakan vaksinasi Covid-19, target untuk mencapai herd immunity optimistis akan segera terealisasi.
“Contoh dari Landmark ini. Misalnya sehari saja dia bisa 1.000 orang, itu akan mempercepat pelaksanaan vaksin. Apalagi sekarang ini ada kebijakan baru usia 18 tahun ke atas sudah bisa vaksinasi. Artinya asal ada ketersediaan vaksin, kita siap melaksanakan,” kata dia.
Pada hari yang sama, di Jakarta, Presiden RI Joko Widodo telah meningkatkan target vaksinasi jadi 2 juta per hari mulai Agustus mendatang.
Sebelumnya diketahui, Jokowi menargetkan vaksinasi 1 juta orang per hari mulai Juli, dan kini dia meningkatkannya jadi 2 juta sehari pada bulan berikutnya.
“Saya berharap dimulai hari ini target 1 juta vaksin untuk seluruh Indonesia betul-betul terus kita jaga sampai nantinya bulan Juli. Nanti bulan Agustus akan kita beri target 2 kali yang ada sekarang ini,” kata Jokowi dalam telekonferensi bersama sejumlah pemerintah daerah, disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (26/6).
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengecek pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Lapangan Bhayangkara, Jakarta. Ia juga mengecek vaksinasi di sejumlah kota lewat telekonferensi.
Vaksinasi telah dimulai sejak 13 Januari 2021, di mana Pemerintah Indonesia menargetkan vaksinasi terhadap 181,55 juta penduduk untuk mencapai herd immunity atas Covid-19.
Di kutip dari CNNIndonesia.com