Perkuad-media.id, BATAM – Covid-19 kemungkinan akan tetap bersama umat manusia dalam jangka waktu lama. Ini karena virus itu terus bermutasi di negara-negara yang tidak mendapat atau kurang akses vaksin.
Dilansir CNBC Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut Covid akan terus menyebar seperti layaknya influenza. Membasmi corona menjadi sesuatu yang tak mungkin.
“Saya pikir virus ini ada di sini untuk tinggal bersama kita dan akan berkembang seperti virus pandemi influenza. Itu akan berkembang menjadi salah satu virus lain yang mempengaruhi kita,” kata Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO Dr. Mike Ryan dalam konferensi pers terbaru WHO, Selasa (8/9/2021).
“Orang-orang mengatakan kita akan menghilangkan atau membasmi virus. Namun kami katakan tidak, sangat, sangat tidak mungkin.
“Hal sama juga ditegaskan Pemimpin Teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove. Ia menyebut ini diakibatkan oleh kurangnya antisipasi global pada awal penyebaran virus corona.
Seluruh dunia tidak pernah menyangka besarnya magnitudo penularan virus. “Kita sebenarnya memiliki peluang di awal pandemi lalu. Pandemi ini tidak perlu seburuk saat ini,” ujarnya.
Keadaan kian buruk karena kini banyak negara-negara kaya melakukan ‘penimbunan’ vaksin, perawatan dan peralatan pelindung virus Covid-19. Salah satunya dengan nekad menyuntikkan suntikkan penguat alias booster vaksin Covid-19 pada warganya.
Padahal vaksin bisa lebih dahulu diprioritaskan ke warga negara-negara miskin. Kondisi ini mungkin membuat target 10% populasi dunia tervaksin akhir September ini tak tercapai, apalagi 40% warga global di Desember 2021.
“Ini bukan hanya tidak adil. Ini bukan hanya tidak bermoral. Ini memperpanjang pandemi,” tegas Pimpinan Teknis WHO untuk Covid-19, van Kerkhove. “Itu mengakibatkan orang mati.
“AS sudah mengimunisasi 53% populasinya dengan dua dosis vaksin Covid-19 lengkap. Namun Booster sejak pekan lalu sudah diberikan kepada lebih dari 1,3 juta orang.
Uni Eropa sudah menginokulasi 57% dari populasi dengan lengkap. Tapi booster juga kini diberikan Prancis dan Inggris ke warganya.
Ini berbeda dengan Afrika. Benua itu baru memvaksin 3% populasi di mana 26 negara baru mendistribusikan kurang dari setengah dari total vaksin mereka.
Covid-19 mewabah sejak Desember 2019. Sejak itu 222.715.551 orang sudah terinfeksi dengan korban jiwa mencapai 4.598.372.