Perkuad-media.id, BATAM – Konseptor acara Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Keluarga Adonara (IKA) yang ke-31, Jay Yusuf Bapa Duhlin, berikan pernyataannya mengenai pertanyaan klasik yang dilontarkan oleh masyarakat Adonara tentang IKA Kota Batam dalam Dunia Politik.
Berikut ini isi pesan yang diterima oleh Tim Redaksi perkuad-media, yang diberikan oleh Yusuf Bapa Duhlin:
Ada sebuah pertanyaan klasik dari masyarakat Adonara saat Ketua Ikatan Keluarga Adonara (IKA) mendeklarasikan tokoh muda Adonara yakni Agus Baro sebagai calon Legislatif 2024 pada acara HUT IKA yang ke-31 di Engku Putri, Batam Center. Pertanyaannya adalah kenapa IKA masuk pada rana politik ?
Bagi Jay Yusuf Duhlin, ini adalah pertanyaan yang mencerminkan kepekaan atau bisa juga rendahnya literasi masyarakat kita akan sebuah sistem perpolitikan.
Dari titik kepekaan :
Politik seolah menjadi hal yang buruk seirama instrumen politik kotor yang mereka (masyarakat Adonara) saksikan atau alami secara langsung.
Sementara dari sudut literasi/Edukasi :
Masyarakat belum maksimal memahami bahwa sistem negara kita diatur melalui mekanisme politik, mulai dari yg tertinggi yakni presiden, kemudian turun ke gubernur, walikota/bupati, kepala desa bahkan Rukun Tangga (RT) sendiri dipilih dengan mekanisme politik, ada visi dan misi yang yang menginduksi seseorang bisa terpilih menjadi ketua RT.
Bangkitnya IKA telah membawa sebuah energi positif yang luar biasa, energi ini lalu mekar dimana-mana sehingga beberapa kegiatan pemerintah selalu melibatkan IKA.
Terakhir atau boleh dibilang belum lama ini, IKA Batam dilibatkan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau (Kepri) sebagai pengawas Eksternal seleksi penerimaan SIPSS (Sekolah Inspektor Kepolisian Sumber Sarjana).
Bahkan ada kejadian aneh dan agak unik, ketika anggota reserse dari Flores Timur dan seorang lagi dari Polsek di Adonara mengejar buronan dari Adonara yang melarikan diri ke Kota Batam, dimana tim reserse ini melakukan koordinasi dengan Polsek Kabil untuk menangkap buronan tersebut, tetapi Polsek Kabil malah berpesan : “Jika anda mau menangkap orang Adonara di Batam, anda harus koordinasi dulu dengan ketua IKA”
Bagi saya ini unik, artinya IKA betul-betul diperhitungkan dan disegani keberadaannya dalam peran serta sosiologi dan antropologi sebagai Paguyuban Profesional dan modern bahkan juga elit.
Semua ini tidak terlepas dari kekuatan silaturahmi yang dibangun Ketua IKA serta sosial engineering dalam menangani beberapa kasus dilapangan yang memberi warna tersendiri dalam membangun jati diri Adonara secara keorganisasian. Bahkan dua kali kita menggelar hajatan budaya dengan support masyarakat Adonara yang begitu antusias, secara sosial menunjukan kekuatan siapa kita sebagai orang Adonara di mata pemerintah dan paguyuban lainnya.
Tapi Ingat. Kita masih belum ada apa-apanya jika kita tidak memiliki kekuatan politik, kita butuh power piltical (Seorang Putra Adonara di DPRD) yang bisa menelepon untuk menekan kepala Dinas, Sekda, Walikota bahkan Kapolsek jika ada polemik yang Stagnan (Sebuah masalah yang tidak ada proses penyelesainnya) bisa diselesaikan secara politik. Ingat, sistem pemerintahan kita itu diatur melalui mekanisme politik diatas pondasi perundang-undangan.
Sekali lagi, Jika secara golongan, kita masyarakat Adonara di Batam memiliki polemik yang terabaikan maka seorang anak Adonara di Dewan akan dengan lantang bersuara. Lantang suaranya ini lalu akan didukung oleh team inti Ikatan Keluarga Adonara (IKA) dalam bentuk dialog atau debat intelektual dengan pihak manapun, dan di balik itu ada pasukan hedung yang wara wiri dengan senjata lengkap dalam menguasai area target polemik, maka sempurnalah kekuatan yang akan kita bangun dalam makna salam Gelekat.
Jadi, saatnya kita melepaskan segala ketidak mengertian kita untuk satu hati dan satu suara dalam membangun kekuatan Adonara di ranah politik. Jejak IKA telah menunjukan banyak kemajuan, olehnya mari kita sempurnakan dengan satu hati yang penuh cinta dan kebersamaan.
Buang segala prasangka dan asumsi negatif yang keliru tentang sosok Agus Baro. Saatnya bergandengan dalam keharmonian sebagaimana dalam dolo dan sole kita bersatu, bersatu dalam kesamaan visi untuk Adonara yang lebih jaya.
Salam Gelekat.
Sumber: Jay Yusuf Bapa Duhlin
Editor: Lius Beda Kian