Perkuad-media.id, BATAM – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau langsung lokasi karantina Pekerja Imigran Indonesia (PMI) di Rusun milik BP Batam Tanjunguncang, Batu Aji, Kota Batam, Kamis (16/9).
Saat dilakukan kunjungan para PMI, Budi melihat banyak kendala yang dihadapi para Nakes dalam merawat setiap PMI.
Salah satu kendala yang dihadapi, umumnya PMI selama ini tidak memiliki kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) sehingga sulit didata petugas. Mereka datang ke tanah air tanpa identitas.
“Saat ini ada 443 orang yang tengah isoman di dua Rusunawa BP Batam dan Pemko Batam,” ujar tenaga kesehatan di Rusun BP Batam dan Pemko, dokter Jee Airo Farullah.
Dia menjelaskan, rata-rata dalam sehari jumlah PMI yang dipulangkan ke Indonesia melalui Pelabuhan Batam Center mencapai 200-300 orang.
Akibat Lambatnya proses pemeriksaan kesehatan melalui Sweb Polymerase Chain Reaction (PCR), membuat PMI harus berjam-jam berada di Pelabuhan Betam Center.
“Hal itu berdampak pada isolasi PMI di Rusunawa Tanjunguncang,” kata Jee.
Salah satu yang menjadi pesan yang disampaikan Menhub Budi dalam kunjungannya ini agar dilakukan pemeriksaan rapid antigen secara singkat, hal ini berguna memudahkan dan mempercepat proses karantina PMI di Rusunawa.
“Ini yang ditekankan Menhub. Jadi proses pemeriksaan kesehatan PMI harus cepat. Dan kita sudah jalankan Rapid Antigen sejak kemarin,” ujar Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Pemko Batam, sekaligus Plt Kepala Dinas Pehubungan (Dishub) Kota Batam, Pebrialin.
Dalam pemulangan PMI ke Indonesia, Dishub Batam juga diketahui menyediakan alat transportasi para PMI dari Pelabuhan Batam Center menuju Rusunawa BP Batam.
“Sebanyak 12 kendaraan perhari yang melayani para PMI. 10 unit dari Dishub Batam dan 2 unit kendaraan bantuan dari Balai transportasi,” tutupnya. (LB)
Sumber: Kumparan.com