Perkuad-media.id, BATAM – Mengumpulkan uang kuno bagi sebagian orang menjadi kebahagiaan tersendiri, bahkan uang kuno juga telah menjadi investasi yang bisa diperhitungkan.
Melansir CNBC Indonesia, Yohanes Dicky (23 tahun) telah tertarik terhadap uang kuno sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Tak main-main, investasi dalam mengumpulkan uang kuno kini telah mencapai ratusan juta.
Di kalangan kolektor, uang kuno yang paling banyak dicari, kata dia adalah mata uang Belanda, Gulden sejak zaman penjajahan Belanda. Antara seri tahun 1930an hingga zaman sebelum Indonesia Merdeka atau seri di bawah tahun 1945.
“Yang paling banyak dicari biasanya dari Zaman Belanda, uang yang terbit pada Tahun 1930-an, uang dalam seri wayang itu benar-benar langka. Jepang juga cukup langka koinnya,” kata Yohanes menceritakan kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Semakin langka barangnya, maka semakin mahal harganya. Per lembar atau koin uang yang langka barangnya, harganya bisa untuk membeli satu buah mobil toyota atau honda baru.
“Yang Belanda bisa beli mobil per lembarnya itu, yang seri Wayang. Sekarang masih diharga ratusan juta per lembarnya. Karena memang jarang yang punya, jarang yang keluarin atau bersedia dijual,” tuturnya.
Berbagi kisahnya mengumpulkan uang kuno, Yohanes bercerita, semua uang seri rupiah telah didapatkan. Namun, ada beberapa rupiah yang sampai saat ini sulit didapatkan oleh kalangan kolektor.
Uang kuno rupiah yang sulit didapatkan itu biasanya adalah uang-uang khusus yang diterbitkan Bank Sentral dalam memperingati hari tertentu.
“Kalau Rupiah yang paling banyak dicari itu uang-uang peringatan,” ujarnya.
“Kalau uang Rupiah kertas yang banyak dicari itu gambar Barong Bali yang ada di pecahan Rp 10.000, itu cukup susah dicari, harganya bisa jutaan hingga ratusan juta, tergantung kondisi. Yang lebih mahal lagi seri hewan tahun 1970-an, itu pecahan Rp 5.000 ada gambar banteng, harganya bisa Rp 60 juta sampai Rp 70 juta,” kata Yohanes lagi.
Selain uang kertas, rupiah yang juga paling diminati banyak kolektor adalah rupiah jenis koin. Rupiah koin di Indonesia pun terbagi menjadi dua, ada uang koin yang biasa digunakan sehari-hari dan juga ada yang hanya dicetak untuk peringatan hari tertentu.
Yang membuat uang kuno koin rupiah juga sulit didapatkan, kata Yohanes juga karena Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri), lembaga yang mencetak uang hanya sedikit mencetaknya.
“Koin itu biasanya dikeluarkannya sedikit dari Peruri, biasanya untuk orang-orang penting saja,” ujarnya.
Uang koin rupiah yang paling banyak dicari kata dia adalah uang seri Soeharto, seri Nusantara, dan seri binatang-binatang.
“Itu koin-koin peringatan koin rupiah. Tahun edarnya antara tahun 1970-1990 an. Cukup mahal yang berdasar dasar perak, satu keping bisa Rp 1 juta hingga Rp 3 juta, kalau emas bisa belasan juta,” ujarnya.