Perkuad-media.id, BATAM – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makariem mengakui terjadi learning loss di dunia pendidikan tanah air. Salah satu faktor pemicu hal itu lantaran tidak adanya pembelajaran tatap muka (PTM) kepada para siswa akibat pandemi Covid-19.
Dilansir CNCB Indonesia, Learning loss merupakan kehilangan satu generasi yang tidak belajar sama sekali. Saat pandemi, pembelajaran jarak jauh (PJJ) di seluruh dunia berdampak pada penurunan efektivitas belajar mengajar.
Kendati demikian, Nadiem memiliki beberapa cara agar learning loss tidak terulang lagi. Ada berbagai solusi seperti menyederhanakan kurikulum. Dari sini juga akan ditemukan, materi dan kurikulum yang betul-betul cocok dengan PJJ yang bisa digunakan para peserta didik.
“Jadi Kemendikbudristek ini ada berbagai macam strategi untuk menangani learning loss. Pertama, menyederhanakan kurikulum. Sebab, enggak mungkin mengejar ketertinggalan karena anak-anak bukan kejar tayang tapi materi yang penting seperti pertumbuhan karakter, aksi, literasi dan struktural dalam perkembangan kognitif,” kata Nadiem saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Rabu (8/9/2021).
Lebih lanjut, dia menyebutkan ada pula berbagai rencana lainnya yang dilakukan Kemendikbudristek. Misalnya mengirimkan peserta Kampus Mengajar untuk membimbing anak secara personal untuk mengejar ketertinggalan.
Nadiem juga memastikan program dan distribusi TIK merata ke dalam daerah-daerah yang membutuhkan. Kemendikbudristek juga melakukan asesmen nasional untuk melihat daerah mana yang mengalami learning loss terbesar.