Perkuad-media.id, BATAM – Sebuah terowongan kuno ditemukan warga di Dusun Samber, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Terowongan yang melintas di bawah jalan kabupaten itu ditemukan saat pengerukan kegiatan penataan lokasi pemancingan.
“Ini mau dibuat pemancingan. Kemarin saya dapat informasi ada terowongan ini lalu saya cek dan lapor Pak Lurah (kades),” ungkap warga sekitar, Fajar Ari Widodo kepada detikcom di lokasi penemuan, Rabu (1/9).
“Batu batanya keras karena kena backhoe saja tidak mudah pecah,” terang Ari.
Warga lain, Partomo mengungkap di dekat terowongan ada kolam. Sempat ada yang menemukan ikan toman, ikan buas asal Kalimantan di kolam itu sepekan sebelumnya.
“Ikan toman. Yang nemu orang cari ikan dengan alat setrum sekitar seminggu yang lalu. Bobotnya sekitar 7 kilogram, itu ikan buas pemakan daging. Saya yakin tidak hanya satu itu di sini,” ujar seorang warga sekitar, Partomo.
Kades Sabrang Lor, Budi Andriyanto, menambahkan struktur bangunan diduga terowongan kuno itu baru diketahui saat dikeruk. Ada pagar di atas permukaan tanah pada lokasi tersebut.
“Tidak ada yang tahu karena tertutup tanah. Belum pernah dicatat di desa karena di atas terowongan itu dulu ada pagar, jadi saat pagar dibongkar baru kelihatan,” papar Budi kepada detikcom di lokasi.
“Pengerukan dimulai Rabu pekan lalu. Tapi Sabtu dihentikan karena menemukan terowongan itu dan alat kita tidak kuat,” lanjut dia.
Analis Cagar Budaya dan Museum Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten, Avi Elsatyawira, mengatakan terowongan itu sudah dicek. Hasilnya, terowongan itu saluran air.
“Terowongan itu saluran air yang sudah tidak digunakan lagi. Dibangun tahun 1930 untuk pengairan,” ungkap Avi Elsatyawira, kepada detikcom, Sabtu (4/9).
Menurut Avi, setelah ada informasi temuan tersebut Dinas mengecek ke lokasi. Selain terowongan, tim juga menemukan bekas pagar tembok.
“Sedang yang di pinggir jalan itu pagar dan di atasnya saluran air juga. Tapi sudah tidak berfungsi dibangun tahun 1967,” papar Avi.
Avi menjelaskan setelah mengecek lokasi, pihaknya kini sedang menyusun rekomendasi. Beberapa rekomendasi itu juga berkaitan dengan keamanan struktur bangunan jalan di sekitarnya.
“Sementara rekomendasi umum tentang keamanan jalan yang perlu perhatian. Sedangkan rekomendasi teknis kami baru mempelajari dan menganalisis apakah bangunan tersebut masuk cagar budaya,” sambung Avi.
Pamong Budaya Madya BPCB Jateng Deni Wahju Hidajat, juga menyebut terowongan kuno itu saluran air karena dilihat dari lokasi penemuannya ada di daerah pertanian.
“Sekilas itu saluran irigasi. Karena daerah Trucuk itu termasuk daerah pertanian tembakau atau tebu. Belanda biasanya membangun infrastruktur yang mendukung produktifitasnya,” ungkap Deni kepada detikcom. (detik.com)