Perkuad-media.id, BATAM – Di Indonesia, tarif tes Swab PCR, PCR kumur, Rapid Antigen hingga GeNose memang bervariasi. Bagi masyarakat yang ingin tahu tarif terbaru, bisa disimak di artikel ini.
Saat ini, jenis tes Covid-19 memang beraneka ragam. Sejak kemunculan kasus pertama pada Maret 2020, macam tes corona terus berkembang.
Sempat ada pengambilan sampel melalui darah, lalu pangkal hidung dan tenggorokan, embusan napas, hingga kumur (gargling). Kini, ada jenis alat tes Covid-19 terbaru yakni PCR kumur bernama Bio Saliva.
Tes tersebut tanpa harus colok hidung, kerja dari alat ini merupakan cara baru untuk mendeteksi virus Corona hasil produksi PT Bio Farma (Persero) bersama perusahaan rintisan bioteknologi Nusantics.
Dilansir dari detikcom, Senin (5/7/21), berikut daftar tarif tes Swab PCR, PCR Kumur dan Rapid Antigen di Indonesia:
1. Swab PCR
Tes Corona melalui swab PCR ini masih dianggap yang paling akurat dengan pengambilan spesimen melalui pangkal hidung dan tenggorokan. Harga yang dipatok mulai dari Rp 800.000 sampai pernah tembus jutaan dengan iming-iming karena hasil keluar lebih cepat.
Pemerintah sendiri melalui Kemenkes telah menetapkan tarif batas tertinggi untuk swab PCR mandiri sebesar Rp 900.000. Keputusan itu diambil setelah banyak pihak mengusulkan pemerintah untuk menetapkan standar tarif karena harga selama ini yang terlalu mahal.
Mengutip dari Instagram @gsilab.id, untuk mendapat pelayanan alat tes PCR kumur Bio Saliva harus merogoh kocek Rp 799 ribu. Dikarenakan baru, ada harga khusus bagi 100 orang pertama yang membelinya yakni mendapat potongan harga Rp 100 ribu.
Masyarakat yang ingin mencoba alat tes PCR kumur Bio Saliva ini harus mengisi registrasi online di www.gsilab.id.
Hasil dari tes PCR kumur Bio Saliva ini diklaim punya akurasi 93-98%. Perlu diketahui bahwa ini bukanlah jenis tes baru, melainkan hanya pengambilan spesimennya saja yang berbeda untuk kemudian diperiksa melalui mesin PCR.
“Ini bukan tes ya tapi cara mengambil spesimen untuk kemudian diperiksa di mesin PCR. Kalau kemarin itu pakai swab (nasofaring), sekarang (bisa) pakai metode tidak swab, tapi kumur,” ujar Juru Bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi.
3. Rapid Test Antigen
Harga rapid test antigen ini bisa dibilang berbeda-beda tergantung di mana tempat melakukan test-nya. Untuk di stasiun KA yang tersedia, harga terbaru yakni Rp 85 ribu dari harga sebelumnya Rp 105 ribu per orang khusus untuk penumpang KA jarak jauh.
Berbeda dengan layanan rapid test antigen di tempat lain seperti bandara, Soekarno-Hatta menawarkan biaya sebesar Rp 200 per orang dengan hasil yang dijanjikan keluar selama 15 menit.
Sejak ada lonjakan kasus positif COVID-19, terdapat perang harga rapid test antigen di Jakarta Selatan. Dari spanduk sampai baliho yang dipasang di depan klinik, harga rapid test antigen dipasang mulai dari Rp 74 ribu hingga Rp 89 ribu.
Pemerintah sendiri telah menetapkan harga rapid test antigen tertinggi maksimal Rp 250 ribu untuk di pulau Jawa.
4. GeNose C19
Tes Corona GeNose C19 dilakukan melalui embusan napas. Alat ini merupakan karya anak bangsa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menawarkan harga murah Rp 20.000-40.000/orang.
Sayangnya mulai 5 Juli 2021 hasil tes GeNose C19 tidak bisa lagi jadi syarat perjalanan KA Jarak Jauh. Hal itu dikarenakan tingkat efektivitasnya yang rendah dan dikhawatirkan bisa menimbulkan hasil ‘negatif palsu’.
“Kembalikan ke tes standar baku, kecuali sudah ada bukti validasi GeNose. Tes GeNose adalah untuk screening bukan untuk diagnosis. Jika dipakai sebagai syarat verifikasi perjalanan maka penggunaan GeNose tidak sesuai fungsinya,” kata Ahli Biologi Molekuler Ahmad Utomo seperti dikutip dari Detik.com.