Perkuad-media.id, BATAM – Erupsi Gunung Ile Lewotolok yang disertai lontaran material pijar yang terjadi, Rabu (28/7), pukul 00.24 WITA, membakar vegetasi hutan di bagian Selatan – Barat Daya.
Kebakaran yang terjadi akibat lontaran material pijar itu sekitar 700 hingga 800 meter. Kebakaran saat ini terus meluas. Pihak pengamat Gunung Api Ile Lewotolok, di Desa Waipukang, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, Rabu pukul 00.24 WITA, menyebutkan, erupsi disertai lontaran material pijar tercatat dengan amplitudo maksimum 45 dan durasi 49 detik.
Kolom erupsi berwarna kelabu tebal dengan tinggi 1000 m diatas puncak, condong ke arah Barat disertai dentuman kuat dan material pijar sejauh 700 sampai 800 meter ke arah Selatan – Barat daya.
“Untuk saat ini masih teramati lontaran yang membakar vegetasi di bagian Selatan yakni ke arah Desa Waipukang, tepatnya di depan pos pengamatan Gunung Ile Lewotolok, karena tadi lontaran juga lumayan besar dan jauh,” ungkap Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian, Rabu dini hari (28/7).
Sedangkan kebakaran ke arah Barat yakni ke arah Desa Riang Bao hingga Desa Amakaka.
Kebakaran yang disebabkan lontaran lahar panas itu terus meluas, membakar vegetasi yang di lewati.
Pasca erupsi dahsyat, Desember 2020, aktivitas vulkanik gunung Ile Lewotolok seolah tak berhenti mengeluarkan erupsi disertai suara gemuruh.
Aktivitas vulkanis tersebut juga menimbulkan tembusan pada lebih dari tiga titik di bagian badan Gunung Ile Lewotolok.
Tembusan tersebut menurut pengakuan warga, terlihat mengeluarkan api ketika terjadi erupsi di puncak gunung.
Dilansir Media Indonesia, Sejak 29 November 2020, gunung berapi Ile Lewotolok berstatus Siaga atau level Tiga. (OL-13).