Perkuad-media.id, BATAM – Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad dalam hitungan jam akan mengeluarkan Instruksi Gubernur untuk Bupati/Walikota supaya mengaktifkan dan memaksimalkan penerapan secara ketat PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berbasis Mikro pada seluruh masyarakat Kabupaten/Kota se-Kepri dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.
Juga meminta agar target vaksinasi ditingkatkan hingga bisa menghadapi puncak penyebaran Covid-19 pada Juli 2021 nanti.
“Saya minta kepada seluruh Bupati dan Walikota se Kepri memberikan perhatian serius untuk penanganan Covid-19 ini agar tidak terjadi lonjakan lagi. Lakukan segala upaya untuk pelaksanaan 2T, 3M dan PPKM Mikro secara optimal. Sehingga kita bisa siap menghadapi puncak Covid-19 pada Juli 2021 seperti yang diprediksi para ahli karena kita bisa mengendalikan Covid-19,” tutur Gubernur Ansar.
Hal itu disampaikan Gubernur H. Ansar Ahmad pada Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19, Kegiatan Vaksinasi, dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Selasa (25/5) di Batam.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kapolda Kepri Irjen.Pol.Dr.Aris Budiman
Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, Danrem 033/Wirapratama Brigjen. TNI . Jimmy Ramos Manalu, Kabinda Kepri Brigjen Pol Riza Celvian Gumay, Kadis Kesehatan Kepri M.Bisri, Jubir Satgas Covid-19 Kepri Tjetjep Judiana, Kaban Kesbangpol Kepri Lamisi, dan para Stafsus Gubernur dan pejabat terkait lainnya.
Gubernur Ansar juga mengungkap rasa terima kasihnya kepada Bupati dan Walikota yang telah mengeluarkan Surat Edaran dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.
Terkait 3T atau tindakan melakukan tes Covid-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien Covid-19 (treatment) yang merupakan salah satu upaya utama penanganan Covid-19, Gubernur Ansar berjanji akan mencarikan solusi secepatnya bersama Kepala Dinas Kesehatan Kepri, M. Bisri.
Sementara untuk vaksinasi, Gubernur Ansar meminta seluruh Bupati/Walikota untuk mengejar target pelaksanaan vaksinasi per hari dengan melibatkan seluruh stake holder masyarakat. Sehingga pada Juni 2021 nanti pelaksanaan vaksinasi sudah mencapai 50 persen.
“Untuk Kabupaten Kota yang masih kekurangan tenaga vaksinator, bisa menggunakan tenaga relawan dan akan dibiayai oleh Kepri. Kita akan terus melakukan rapat evaluasi seperti ini sampai target kita tercapai,” jelas Ansar.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri M Bisri menyebutkan untuk PPKM mikro tersebut lebih pada pengawasan secara ketat masyatakat yang sedang melakukan isolasi mandiri. Termasuk memenuhi segala kebutuhan makanan. Sehingga yang terpapar Covid-19 tidak pergi ke mana-mana.
“Warga juga bisa berinisiatif menyediakan sendiri tempat-tempat isolasi terpusat seperti sekolah-sekolah atau tempat lainnya yang dirasa bisa mengontrol warga yang terpapar tidak keluar dari area tersebut,” jelas M.Bisri.
Untuk vaksinasi, lanjut M Bisri , Kepri menargetkan 1.471.000 vaksin. Menghadapi puncak kasus pada Juli 2021, sebanyak 50 persen kegiatan vaksinasi pada Juni 2021 sudah harus tercapai.
Pelaksanaan vaksinasi hingga hari ini baru mencapai 160 ribu orang. Sehingga diperlukan kerja sama stake holder untuk mencapai target pada Juni nanti
“Agar target tercapai, sehari harus dilakukan 15 ribu suntikan se seluruh Kepri. Untuk Batam ditargetkan 6000 vaksinasi perhari, Tanjungpinang, Bintan, Karimun 2000 vaksinasi, dan 3000 vaksinasi lainnya untuk Lingga, Anambas dan Natuna,” tutur M.Bisri.
Sementara itu menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Tjetjep Judiana jumlah kasus aktif terpapar Covid-19 saat ini berjumlah 2.102 orang, baik di rumah sakit maupun yang melakukan karantina mandiri.
“Angka tersebut cukup tinggi. Dalam analisanya salah satu pemicu adalah isolasi mandiri warga yang tidak disiplin. Maka itu saat ini pemerintah sedang mengupayakan karantina terpusat melalui PPKM tadi,” jelasnya.
Nantinya, lanjut Tjetjep, warga yang melakukan karantina mandiri, akan diarahkan ke tempat karantina terpusat.
Dengan
mengkarantinakan orang yang terpapar, akan lebih memudahkan pengontrolan terhadap aktifitas mereka, layanan kesehatannya hingga menu-menu makanan yang bergizi. Sehingga kenaikkan kasus Covid-19 bisa ditekan.
Sumber (humas)