Perkuad-media.id, BATAM – Salah satu penumpang Batik Air dari Blang Bintang tujuan Jakarta membagikan pengalamannya sebelum pesawat tersebut mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, pada Minggu (29/8/2021) sekitar pukul 11.45 WIB.
Melansir Kompas.com, akibat dari kejadian itu, ratusan penumpang dari Banda Aceh tujuan Jakarta masih terlantar di Bandara Kualanamu, Sumut.
“Tadi kami berangkat dari Blang Bintang, setelah penerbangan sekitar 45 menit tiba-tiba pesawat mendarat darurat,” kata Teuku Dedi Iskandar, salah satu penumpang asal Aceh Barat saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (29/08/2021).
Terbang lebih rendah
Teuku Dedi mengatakan, sebelum pesawat mendarat darurat, penumpang mendapat pemberitahuan bahwa pesawat mengalami gangguan teknis sehingga harus mendarat darurat di Bandara Kualanamu.
“Kami tidak tahu pasti gangguan teknis apa, karena tiba-tiba diberitahukan harus mendarat darurat,” katanya.
Selama pesawat berada di udara, Teuku Dedi dan sejumlah penumpang lainnya mengaku tidak merasa ada guncangan, bahkan sebelum mendarat.
Namun, ia merasa laju penerbangan agak lambat dibandingkan biasanya. Bahkan pesawat juga terasa terbang lebih rendah di bawah awan.
“Kecepatan terasa lambat, dan ketinggian juga di bawah awan terbang, tadi kami lihat selama penerbangan nampak ke bawah,” sebut Teuku Dedi.
Terlantar
Teuku Dedi dan ratusan penumpang Batik Air yang mendarat darurat merasa terlantar sebab hingga pukul 15.30 mereka belum mendapatkan pesawat pengganti untuk melanjutkan perjalanan tujuan Jakarta.
Bahkan selama menunggu perbaikan pesawat penumpang tak mendapatkan kompensasi apapun termasuk makan minum.
“Sampai sekarang belum jelas, pihak penerbangan belum memberitahukan kami penggantian pesawat, bahkan kami terlantar tidak mendapat kompensasi apa pun ini,” ujar Teuku Dedi.
Masalah mesin
Sebelumnya, Corporate Communications Strategic Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pilot memutuskan untuk mendarat darurat karena diduga ada masalah di mesin pesawat.
“Pilot memutuskan untuk melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke bandar udara internasional kualanamu dikarenakan ada indikator pada kokpit yang menunjukkan komponen pada salah satu mesin pesawat perlu dilakukan pengecekan,” kata Danang dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Danang, pesawat jenis Airbus 330-300 itu sudah menjalani serangkaian pemeriksaan sebelum terbang dan dinyatakan layak terbang. Pendaratan darurat juga disebut berlangsung secara normal.
Saat ini, 271 penumpang pesawat tersebut diminta menunggu di Bandara Kualanamu.