Perkuad-media.id, BATAM – Pejabat senior pemerintah di seluruh dunia menjadi incaran spyware Pegasus. Perusahaan asal Israel, NSO Group yang mempunyai kemampuan meretas ribuan ponsel orang dan mengintai setiap miliknya.
Merangkum dari beberapa sumber, dengan adanya spyware Pegasus membuat seluruh pejabat tertinggi negara terfokus beserta dalam bahaya. Dan membuat setiap pemerhati memberikan kebijakan.
Sebab, Chief Executive WhatsApp, Will Cathcart mengungkapkan sudah 1.400 serangan terhadap pengguna WhatsApp di 2019. Pernyataan tersebut berdasarkan laporan tentang kebocoran data yang menjadi Pegasus fokus perhatian pihaknya.
“Laporan itu cocok dengan apa yang kami lihat dalam serangan yang kami kalahkan dua tahun lalu, itu sangat konsisten dengan apa yang kami bicarakan saat itu,” kata Cathcart dikutip dari The Guardian, Rabu (28/7).
Ia juga mengatakan, kejadian ini harus menjadi peringatan bagi keamanan di internet.
Disini lain, menurut laporan Amnesty International dan Citizen Lab, total ada 50.000 nomor ponsel yang menjadi target potensial perangkat pengintai Pegasus, termasuk 10 perdana menteri, tiga presiden, dan seorang raja yang disebut menjadi target Pegasus.
Terkait dengan adanya bahaya ini, pemerhati keamanan siber sekaligus kepala Lembaga Riset Siber CISSRec, Pratama Persadha, menganjurkan agar presiden dan pejabat penting negara, termasuk Presiden Jokowi, untuk tidak lagi menggunakan WhatsApp sebagai media telekomunikasi.(LB)