Perkuad-media.id, BATAM – Anggota DPRD Kepri Wahyu Wahyudin menghadiri Seminar yang bertajuk “Peran GKN Dalam Membangun Dunia Usaha yang Berwawasan Kebangsaan”.
Seminar yang dihadiri para pelaku UMKM di gelar pada Sabtu (09/10/2021) di salah satu Hotel di Batam.
Wahyu Wahyudin mengungkapkan hak UMKM ini diatur dalam Undang Undang Nomor 7 Tahun 2021.
Selain soal perlindungan, khusus di Kepri terdapat bantuan bagi pelaku UMKM yang bekerja sama dengan salah satu bank daerah.
Dilansir dari tribun, Ia merinci, bantuan yang digelontorkan bagi pelaku UMKM pada 2020 mencapai Rp 20 Miliar.
Wahyu juga mengungkap jumlah pelaku UMKM di Kepri yang terdata mencapai 146 ribu orang hingga 2021.
Angka ini menurutnya semakin meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni hanya mencapai 112 ribuan saja.
Meski terbilang masih sedikit jika dikomparasi dengan total penduduk Kepri mencapai lebih kurang 2 juta penduduk.
“Bantuan bagi pelaku UMKM ini akan memudahkan mereka untuk meminjam modal tanpa bunga.
Hanya saja ada beberapa syarat dan ketentuan seperti jaminan BPKB Kendaraan dan lain sebagainya,” sebutnya, Sabtu (09/10/2021).
Ada beberapa kelemahan bagi UMKM ini yakni modal usaha.
Untuk itu dengan adanya modal usaha yang di usulkan itu, harus dilakukan pembinaan dan pemantauan kepada para pelaku UMKM.
Khususnya yang ada di Kepri, yang sifatnya harus dilakukan secara fokus dan berkelompok.
Selain Coaching Clinic tersebut ia berharap kepada Pemerintah Pusat agar bisa dinaikkan lagi dana untuk UMKM dari Rp 84 miliar di tahun 2021 menjadi Rp 200 miliar di tahun 2022 mendatang.
“Para pelaku UMKM di Kepri sifatnya masih lokal.Karena dari data ekspor untuk para UMKM itu masih sangat sedikit yakni di angka Rp 20 miliar pertahun,” tambah Wahyu.
Sementara itu Ketua Penyelenggara Fathur Rohim mengakui hari ini GKN melakukan seminar ini sebagai konsen untuk penguatan industri UMKM.
Kami dari GKN ingin mendorong ekonomi masyarakat sekaligus membantu Pemerintah bagaimana meningkatkan pendapatan daerah, sehingga UMKM ini kita rangkul agar terjadi kolaborasi, baik itu sektor UMKM, sektor Pemerintah, agar saling mendukung dan melengkapi untuk kemajuan ekonomi di Kepri,” ujar Fathur.
Ia menjelaskan dengan adanya kegiatan seperti ini, peran GKN dalam membangun dunia usaha yang berwawasan kebangsaan sangat penting.
“Adapun problemnya yakni kita saat ini berada di wilayah perbatasan, sehingga keluar masuknya barang sangat mudah, untuk itu tantangan UKM ini tidak mudah, karena harus bersaing dengan produk asing atau luar negeri,” jelasnya.
Ia juga berharap dengan adanya kegiatan ini GKN bisa berkolaborasi dengan para pelaku usaha UMKM dan bisa menjadi rumah bagi pelaku UMKM, agar bisa berkontribusi secara positif, dan mampu menjadi jembatan antara pelaku UMKM dengan Pemerintah maupun kepada sekmen pasar tua.