Perkuad-media.id, BATAM – Seorang pengguna akun twitter Anja Gapake Y @njanjani membuat heboh jagat maya, ia menyatakan melalui penulisannya, uang senilai 35 juta miliknya telah dihilangkan oleh pihak PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Tidak memakan waktu lama @njanjani langsung melakukan permohonan maaf atas cuitan yang menuduh pihak BRI tersebut, permohonan maaf berbentuk video dengan surat pernyataan yang dibubuhi materai.
@njanjani sendiri sempat menyuarakan ajakan agar melakukan penutupan Bank BRI yang dimiliki nasabah. Bahkan ia juga sempat menuduh kalau cuitan yang telah diunggah dan terhapus karena ada keterkaitan dengan saldo rekeningnya yang hilang.
Usai pernyataan maaf @njanjani langsung melakukan klarifikasi bahwa kejadian tersebut bukanlah skimming seperti tuduhannya. Tetapi , kejanggalan dalam cerita yang diunggah melalui akun twitter miliknya mempunyai sejumlah keanehan. Terlihat dari jangka waktu hilangnya uang beserta cara penanganan oleh pihak Bank BRI.

Dilansir CNBC, berikut beberapa kejanggalan dalam cerita @njanjani :
Pertama, setelah mengaku dananya hilang, @njanjani bercerita pin ATM keblokir beberapa saat setelah Februari 2020. Namun, dia baru melaporkan masalah ini Mei 2021, atau lebih dari setahun. Hal ini tentu berbeda dengan kebiasaan orang apabila ATM keblokir akan segera mengurusnya. Apalagi jumlah dana Rp 35 juta di dalamnya.
Kedua, @njanjani mengaku setelah melakukan komplain ke BRI, dirinya dipinpong ke cabang lain dan menghabiskan waktu 1-2 minggu. Hal ini tentu menjadi keanehan karena prosedur komplain tidak menghabiskan 1-2 minggu.
Pada kemudian hari @njanjani mengakui tidak pernah melakukan komplain ke BRI. “Saya meralat pernyataan saya dan suami saya yang menyatakan telah mengajukan komplain ke BRI yang sebenarnya tidak pernah saya dan suami saya lakukan,” ujarnya dalam akun Twitternya, Jumat (30/7/2021).
Ketiga, @njanjani mengaku suaminya melakukan komplain ke BRI pada 28 Juli 2021. Cerita @njanjani, suaminya melihat banyak orang komplain karena uang hilang dari bank. Dalam tangkapan layar Whatsapp tersebut, suaminya mengaku saldo rekeningnya juga lenyap.
Cerita bahwa ada banyak orang mengaku kehilangan saldo dari BRI jelas menunjukan keanehan. Pada hari cerita itu diposting, tidak ada cerita nasabah yang kehilangan dana dari bank tersebut. Sama seperti sebelumnya, pada kemudian hari @njanjani mengakui tidak pernah melakukan komplain dan minta maaf karena sudah memfitnah BRI.
“Sekali lagi saya menyampaikan bahwa saya menyesal telah melakukan fitnah kepada Bank BRI,” ujar @njanjani.
Pada akhir cerita @njanjani mengakui telah menuduh kesalahan pada BRI meski dirinya tidak memiliki bukti apapun. Setelah dilakukan penelusuran BRI, pelaku penarikan identitasnya sudah terungkap. Namun, @njanjani memilih untuk tidak mengungkap identitas yang melakukan penarikan dana, meski dia dan pihak BRI sudah mengetahui siapa pelakunya.

“Saya menegaskan kepada masyarakat umum bahwa ini bukan kesalahan BRI untuk itu saya menyampaikan permohonan maaf yang mendalam atas informasi saya yang berikan dan informasi menyesatkan yang mengakibatkan fitnah pada BRI. Saya meralat ajakan saya kepada publik dengan penggalan tutup saja selamanya atas rekening BRI yang dimiliki. Hal ini tidak benar dan saya menyesal melakukan fitnah dan saya meminta maaf sebesar-besarnya,” jelasnya.